
Mahasiswa UIN Antasari Tuntaskan KKN Internasional di Sarawak Mengintegrasikan Dakwah, Literasi, dan Budaya dalam Pengabdian Lintas Negara
SARAWAK – Sebanyak 18 mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin telah menuntaskan rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional 2025 di Sarawak, Malaysia. Selama kurang lebih satu bulan, para mahasiswa tersebar di berbagai kampung muslim minoritas—Muara Mongkos, Insan Jaya, Ensebang Jaya, dan Emperoh Gerung—melakukan pengabdian melalui pendekatan pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi, dan budaya. Program ini difasilitasi oleh LP2M UIN Antasari bekerja sama dengan mitra lokal seperti Yayasan Harokah Islamiyah (Hikmah) dan Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (Perkim), sebagai bentuk diplomasi budaya dan kontribusi keislaman di kawasan perbatasan.
Kegiatan dimulai sejak 15 Juli 2025 di Kampung Muara Mongkos dengan program edukasi ekonomi syariah yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Ridhani. Bertempat di Masjid Miftahul Jannah, mahasiswa mengusulkan pendirian “Warung Barakah Umat”, sebuah warung komunitas yang akan menjadi pusat distribusi kebutuhan dasar halal, dikelola berdasarkan prinsip musyarakah dan mudarabah. Inisiatif ini lahir dari absennya usaha milik muslim di kampung tersebut dan menjadi solusi dakwah ekonomi umat di tengah mayoritas non-Muslim.
Pada 18 Juli, kegiatan berpindah ke Kampung Insan Jaya dengan pelaksanaan tazkirah bertema “Menuntut Ilmu: Jalan Menuju Surga” oleh Muhammad Nasrullah. Dalam ceramahnya, Nasrullah menekankan pentingnya ilmu sebagai cahaya hidup umat Islam, terutama bagi masyarakat mualaf yang tengah bertumbuh dalam pemahaman agama. Tazkirah ini menjadi pembuka kegiatan pembinaan spiritual masyarakat yang dilanjutkan dengan program pembelajaran bahasa Arab atau “Arabic Class” yang digelar setiap malam bina takwa (MABIT) pada 18 dan 25 Juli.
Dalam Arabic Class tersebut, mahasiswa seperti Nika Fitriani dan Sundu Siyah membawakan materi seputar keluarga dan perkenalan dalam bahasa Arab. Anak-anak belajar melalui media flashcard dan praktik langsung, menumbuhkan semangat literasi Qur’ani sejak dini. Kegiatan ini dirangkai dalam MABIT yang berlangsung dua malam, dengan pembinaan keislaman yang komprehensif—tilawah bersama, pembelajaran bahasa Arab, tausiyah, dan qiyamul lail.
Momentum Hari Sarawak pada 22 Juli dimanfaatkan mahasiswa dengan menggelar kajian bertema “Menjaga Aurat” dalam rangkaian perayaan daerah. Kajian ini menegaskan eksistensi keislaman di tengah keragaman budaya Sarawak. Sehari setelahnya, 23 Juli, para mahasiswa melakukan kunjungan edukatif ke Baitul Mal Sarawak untuk mendalami sistem pengelolaan zakat dan wakaf di Malaysia, memperluas perspektif perbandingan antara sistem sosial-keagamaan dua negara.
Tanggal 29 Juli menjadi penanda pengabdian yang lebih bernuansa budaya. Di Kampung Ensebang Jaya, mahasiswa mengusung pendekatan khas Banjar melalui nilai-nilai peribahasa “Baiman, Bauntung, wan Batuah.” Baiman diwujudkan dalam program belajar Islam secara nyaman dan kontekstual; Bauntung melalui pembuatan Buku Bauntung sebagai media belajar anak-anak yang tidak bersekolah; dan Batuah melalui program “Habar Kula’an” berupa kunjungan rumah warga, permainan edukatif, dan tadabur alam. Integrasi budaya dan nilai Islam ini disambut hangat oleh masyarakat dan terbukti mempererat ukhuwah Islamiah.
Memasuki 1 Agustus, mahasiswa kembali menghidupkan semangat belajar agama di Muara Mongkos. Kegiatan bimbingan mengaji dan kelas Iqra yang dilaksanakan setiap malam Kamis serta akhir pekan melibatkan warga dari anak-anak hingga lansia. Realita Qurrota A’yun, salah satu peserta, mengungkapkan kesan mendalam saat melihat warga lanjut usia yang masih tekun belajar Iqra’. Kajian singkat (tazkirah) yang disampaikan mahasiswa bertema “Merasakan Manisnya Iman” dan “Menyambut Ampunan Allah” semakin menguatkan aspek spiritual masyarakat. Salah satu sesi bahkan dihadiri oleh tamu dari Perkim cabang Serian yang turut memberikan dukungan.
Puncak kegiatan terjadi pada 2 Agustus 2025. Di pagi hari, mahasiswa wilayah Padawan menyelenggarakan kegiatan “Taklim Wanita” di Kampung Emperoh Gerung, bekerjasama dengan Yayasan Hikmah. Kegiatan ini melibatkan peserta dari tiga kampung minoritas muslim dan mencakup pembelajaran salat wajib serta praktik membuat ketupat bawang. Peserta, baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai usia, menunjukkan antusiasme luar biasa dalam menyerap materi keislaman.
Sore harinya, mahasiswa kelompok 4 yang bertugas di Kampung Insan Jaya secara resmi berpamitan kepada Kepala Kampung. Dalam suasana penuh haru, mereka menyampaikan terima kasih atas penerimaan hangat masyarakat selama masa pengabdian. Kepala Kampung turut menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa dalam penguatan nilai-nilai keislaman, pendidikan anak-anak, dan kehidupan sosial kampung. Pertemuan ditutup dengan saling mendoakan dan harapan untuk pertemuan di masa mendatang.
Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, mahasiswa UIN Antasari menunjukkan kapasitas mereka bukan hanya sebagai insan akademik, tetapi juga sebagai duta umat dan agen dakwah. Mereka hadir menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga spiritualitas, dengan pendekatan kultural, humanis, dan solutif. KKN Internasional Sarawak 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi Islam dapat menjangkau tapal batas dunia, menyemai ilmu dan kasih di tengah keberagaman. (Pusat Kerja Sama dan Hubungan Internasional)
Laporan dan Fotografi: Mahasiswa KKN Internasional Sarawak 2025
Pusat Kerja Sama dan Hubungan Internasional






















