
UIN Antasari Jalin Kerja Sama Strategis dengan Darul Musthofa Tarim, Hadramaut, Yaman
Banjarmasin, 17 Februari 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menerima kunjungan kehormatan dari Syekh Umar bin Husein Al-Khatib, Ketua Dewan Fatwa Darul Musthofa Tarim, Yaman. Kehadiran ulama besar ini menjadi momentum penting bagi penguatan jaringan akademik dan keilmuan internasional, khususnya dalam mempererat hubungan antara UIN Antasari dengan pusat pendidikan Islam di Tarim.
Kedatangan Syekh Umar didampingi oleh sejumlah ulama, termasuk Khodimul Majelis As-Shofa, Guru H. Ilham Humaidi. Rombongan disambut dengan penuh takzim oleh Rektor UIN Antasari, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., beserta jajaran pimpinan universitas, dosen, dan tenaga kependidikan. Setelah seremonial penyambutan, rombongan diarahkan ke ruang tamu rektorat untuk melakukan pertemuan formal dan diskusi akademik.
Dalam pertemuan tersebut, Syekh Umar bin Husein Al-Khatib mengungkapkan rasa bahagianya dapat bersilaturahmi kembali ke Indonesia, khususnya ke UIN Antasari Banjarmasin. Beliau menyoroti eratnya hubungan antara masyarakat Banjar dan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Tarim. “Mahasiswa atau santri Indonesia terbanyak di Tarim itu adalah orang Banjar,” ungkapnya, menandakan kuatnya keterikatan sejarah dan keilmuan antara kedua wilayah.
Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN Antasari, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan ini. Beliau berharap bahwa pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas dalam bidang akademik, penelitian, serta pengembangan sumber daya manusia. “Mudah-mudahan ini bukan pertemuan pertama dan terakhir, tapi menjadi awal dari pertemuan-pertemuan berikutnya,” ujar beliau. Salah satu agenda penting dalam kunjungan ini adalah penandatanganan naskah kerja sama antara UIN Antasari dan Dewan Fatwa Darul Musthofa Tarim. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pertukaran akademik, kolaborasi riset dan program pendidikan Islam. Harapannya, kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Antasari serta memperluas wawasan keislaman mahasiswa dan dosen.
Setelah penandatanganan kerja sama, Syekh Umar bin Husein Al-Khatib melanjutkan agenda dengan menjadi narasumber dalam Seminar Internasional dalam rangka Studium Generale Semester Genap Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Tahun Ajaran 2024/2025. Seminar ini mengangkat tema “Ahli Sunah Waljamaah: Identitas dan Karakteristik”, yang menarik perhatian luas dari sivitas akademika.
Antusiasme mahasiswa dan dosen terlihat dari penuhnya Auditorium Mastur Jahri, bahkan hingga ke lantai dua. Dalam sesi pemaparan, Syekh Umar bin Husein Al-Khatib menyampaikan materi dalam bahasa Arab, yang kemudian diterjemahkan oleh Al-Habib Ali Karror Al-Haddad. Diskusi berjalan interaktif dengan banyaknya mahasiswa yang turut bertanya, menunjukkan minat tinggi terhadap pemahaman keislaman dari perspektif ulama Yaman.
Kerja sama ini semakin bermakna mengingat Darul Musthofa merupakan pusat keilmuan Islam yang berlokasi di Tarim, Hadhramaut, Yaman. Sebagai salah satu institusi pendidikan Islam terkemuka, Darul Musthofa telah melahirkan banyak ulama besar yang berperan dalam dakwah Islam di berbagai belahan dunia. Kota seribu wali ini terkenal dengan tradisi keilmuan dan spiritualitasnya yang mendalam, menjadikannya pusat kajian Islam yang tak tergantikan. UIN Antasari sangat mengapresiasi tradisi keilmuan yang diwarisi dari ulama-ulama besar Tarim.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag., yang mewakili Rektor dalam pembukaan acara Studium Generale, menyatakan bahwa seminar ini memiliki nilai penting dalam memperluas wawasan akademik mahasiswa. “Sangat beruntung sekali bisa hadir di majelis ilmu ini, insyaAllah kita akan mendapat keberkahan dari ilmu yang disampaikan,” ujarnya.
Seminar ini pun ditutup dengan sesi doa bersama serta kesempatan bagi mahasiswa untuk bersalaman dengan Syekh Umar. Mahasiswa terlihat sangat antusias dengan kesempatan langka ini, yang memberikan pengalaman akademik dan spiritual yang berharga bagi mereka. Ditemui di akhir kegiatan, Koordinator Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional, Hj. Nani Hizriani, M.A., mengungkapkan rasa bahagia dan syukur atas terjalinnya kerja sama dengan Darul Musthofa Tarim, Hadramaut, Yaman. Beliau menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya sebatas pertukaran akademik, tetapi juga bagian dari upaya memperkokoh hubungan keilmuan antara Indonesia dan Yaman. “Semoga ini menjadi langkah awal bagi program-program kerja sama lainnya yang lebih luas dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Kerjasama)